Taman
Hutan Raya Raden Soerjo (disingkat Tahura R. Soerjo)
adalah sebuah kawasan taman hutan raya yang berada di dalam kompleks
gunung Arjuno-Welirang-Anjasmoro
Rintisan
penetapan Tahura R. Soerjo diawali pada tahun 1992, yakni dengan dicanangkannya
kawasan hutan raya yang meliputi Hutan Lindung Gunung Anjasmoro Gunung
Gede, Gunung Biru, Gunung Limas, serta kawasan cagar alam Arjuno-Lalijiwo. Penataan batas ulang dilakukan olehh Departemen Kehutanan pada tahun 1997, di mana luas kawasan hutan raya berkembang manjadi 27.868,30 Ha, dengan rincian luas Kawasan Hutan Lindung 22.908,3 Ha, dan Kawasan Cagar Alam Arjuno-Lalijiwo (PHPA) 4.960 Ha. Saat ini Tahura R. Soerjo dikelola oleh Unit Pelayanan Teknis di bawah Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.
Gede, Gunung Biru, Gunung Limas, serta kawasan cagar alam Arjuno-Lalijiwo. Penataan batas ulang dilakukan olehh Departemen Kehutanan pada tahun 1997, di mana luas kawasan hutan raya berkembang manjadi 27.868,30 Ha, dengan rincian luas Kawasan Hutan Lindung 22.908,3 Ha, dan Kawasan Cagar Alam Arjuno-Lalijiwo (PHPA) 4.960 Ha. Saat ini Tahura R. Soerjo dikelola oleh Unit Pelayanan Teknis di bawah Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.
Peresmian
Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soeryo dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan Pekan Penghijauan Nasional di Propinsi Sulawesi Utara pada tanggal
19 Desember 1992. Tahura Raden Soeryo secara administrasi pemerintahan terletak
di Desa Tulungrejo, Kota Batu, sedangkan secara geografis terletak pada 112°
32’ 00″ Bujur Timur dan 7° 44′ 30″ Lintang Selatan.
Pengelolaan
kawasan berada pada Resort KSDA Lalijiwo Barat, Sub Balai Konservasi Sumber
Daya Alam Jatim I, Balai KSDA IV, Kanwil Departemen Kehutanan Propinsi Jawa
Timur. Berdasarkan wilayah administratif pemerintahan terletak di
wilayah Kabupaten Mojokerto seluas 11.468,10 Ha, Kabupaten Malang seluas
3.585,60 Ha, Kabupaten Jombang seluas 2.864,70 Ha, Kabupaten Pasuruan seluas
4.607,30 Ha, dan Kota Batu seluas 5.342,50 Ha. Tahura R. Soerjo dibatasi di
sebelah Barat oleh Kabupaten Jombang, sebelah Utara oleh Kabupaten Mojokerto,
sebelah Timur oleh Kabupaten Pasuruan, dan sebelah Selatan oleh Kabupaten Malang
dan Kota Batu
Keadaan Fisik Kawasan
Kawasan
Tahura Suryo merupakan dataran tinggi bergunung yang membentang dari
Utara–Selatan. Topografi kawasan bergelombang dan bergunung-gunung dengan
ketinggian 1.000-3.339 m dpl. Tingkat kemiringannya mencapai 30-90 % adalah
tipe C dan D dengan curah hujan tahunan berkisar antara 2500-4500 mm. Suhu
udara pada malam hari berkisar antara 5°-10° C . Sedangkan pada musim kemarau
dapat mencapai 4° C. Kelembaban udara cukup tinggi, berkisar antara 42-45 %
(terendah) sampai 90-97 % (tertinggi). Beberapa gunung yang termasuk di dalam
Kawasan Taman Hutan Raya R. Soeryo adalah Gunung Arjuno (3.339 m), Gunung
Welirang (3.156 m), Gunung Anjasmoro (3.217 m), Gunung Kembar I (3.061 m),
Gunung Biru (2.337 m), Gunung Kembar II (3.256 m), dan Gunung Ringgit (2.474
m).
Potensi Biotik Kawasan
A.
Flora (Botanis)
Taman
Hutan Raya R. Soeryo merupakan sebagian besar hutan lindung dan Cagar Alam,
memiliki potensi yang khas dan bersifat endemik untuk kawasan hutan pegunungan
di Propinsi Jawa Timur. Keadaaan flora dan kawasan Tahura R. Soeryo didominasi
tumbuhan jenis : Cemara (Casuarina
junghuniana), Saren (Toenasureni),
Pasang (Quercus lincata),
Kemlandingan gunung (Mycura
javabica) dan berbagai jenis tumbuhan bawah seperti Padi-padian (Sarghum vitidumvakl).
1.
Di kawasan ini terdapat 3 (tiga) tipe
vegetasi hutan yang relatif baik yaitu : Hutan Alam Cemara. Hutan Cemara(Casuarina yunghuniana)
berada di lokasi Cagar Alam Arjuno Lalijiwo membentuk suatu tegakan homogin
dengan tumbuhan bawah berupa beberapa jenis rumput dan semak. Tumbuhan ini
merupakan jenis asli setempat dan dominan. Hutan ini dapat dijumpai pada
ketinggian 1800 m dpl dengan kerapatan pohon rata-rata 55-80 pohon/ha dengan
tinggi pohon antara 25-40 m dengan garis tengah antara 40-60 cm.
2.
Hutan Hujan Pegunungan. Tipe hutan ini
berada di kawasan cagar alam dengan ketinggian antara 2.000-2.700 m dpl,
merupakan hutan campuran dari 3 tingkatan vegetasi semak dan vegetasi tumbuhan
bawah.
3.
Padang Rumput. Areal ini seluas ± 261 ha
dijumpai pada perjalanan menuju Pondok Welirang. Merupakan tempat yang sesuai
sebagai tempat breeding rusa, jenis rumput yang dominan adalah jenis
padi-padian dan Kolonjono (Panicum
repens) yang sangat disukai oleh rusa.
B.
Fauna (Faunistis)
Fauna
yang terdapat di dalam kawasan Tahura Raden Soeryo antara lain adalah Rusa (Cervus timorensis),
Kijang (Muntiacus muncak),
Babi hutan (Sus srofa),
Kera abu-abu (Macaca
fascicuis), Macan tutul (Panthera
pardus), Budeng (Presbytis
cristata) dan berbagai jenis burung seperti Tekukur dan Kerenda.
C.
Pemandangan Alam (Aesthetis)Potensi Wisata yang ada dapat dikelompokkan dalam:
a.
Obyek Wisata Utama, meliputi:
1.
Sumber Air Panas Cangar dengan keunikannya
airnya jernih tidak berbau belerang, temperaturnya sesuai dengan selera
pengunjung, debitnya cukup besar. Ada anggapan apabila orang mandi air panas
tersebut menjadikan yang bersangkutan awet muda.
2.
Gua Jepang Cangar dengan keunikan
bangunannya yang masih utuh, berada di tengah hutan yang masih utuh. Dengan
mengenang Romusa pada waktu penjajahan Jepang, dari lokasi ini dapat dinikmati
pemandangan puncak Gunung Welirang yang memberikan panorama yang sangat indah
pada pagi hari dan sore hari menjelang matahari terbenam
3.
Arboretum Sumber Brantas, tempat
pengembangan proyek penghijauan untuk melindungi sumber mata air, sekaligus
mengingatkan kepada kita bahwa tempat ini merupakan sumber mata air (paling
hulu) Sungai Brantas yang sangat vital pemanfaatannya bagi daerah Jawa Timur,
untuk pertanian, perikanan , air minum, industri, dll.
4.
Pertapaan Indrakila dan Abiyasa mempunyai
keunikan tersendiri, bagi pengunjung tertentu dapat merupakan tempat yang cocok
untuk nyepi, semedi atau bertapa.
5.
Apabila nama lokasi ini dikaitkan dengan
cerita wayang/pewayangan pertapaan Indrakila merupakan pertapaan Raden Arjuna,
penengah Pandawa yang sakti, sedangkan Abiyasa adalah nama eyang dari Pandawa,
maka menurut cerita pewayangan lokasi ini dianggap sebagai pertapaan Begawan
Abiyasa.
6.
Air Terjun Tretes, memiliki keunikan, berupa
tinggi air terjun ± 169 m. Air terjun ini merupakan hulu sungai sumber Watu
Bongkok, memiliki pemandangan yang indah, berada di Gunung Jurang Guwah.
7.
Air Terjun Watu Ondo dengan ketinggian± 69
m, disekitarnya terdapat hutan alam yang masih asli, dari sumber air panas
hanya ± 2 km.
8.
Puncak Welirang, tempat tambang belerang
yang masih aktif, dapat dinikmati pemandangan yang indah.
b.
Obyek Wisata Penunjang, meliputi:
Pemandangan
alam yang dapat dinikmati dari beberapa lokasi pada ketinggian tertentu, yaitu
berupa panorama lembah dan bukit-bukit dengan hijau pepohonannya serta
pemandangan Kota Malang, Mojokerto, Batu, Gunung Arjuno, Gunung Kembar I, II,
Gunung Ringgit, Gunung Semeru, dan Gunung Penanggungan. Jalur-jalur jalan
setapak Lintas Alam antara lain rute Tretes – Kokopan Rejo – Pondok Welirang –
Puncak Welirang/Gunung Kembar, dengan kesegaran udara dan keindahan pemandangannya.
Aneka ragam kehidupan flora-fauna di sepanjang dan di sekitar rute jalur-jalur
jalan setapak Lintas Alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar