Jumat, 05 Februari 2016

Tahura Pocut Meurah Intan

Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan
Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan, atau Tahura Pocut Meurah Intan, berada di kawasan hutan Seulawah Agam, berjarak sekitar 70 km dari Kota Banda Aceh. Tahura Pocut Meurah Intan ini berada dalam sebuah area hutan lindung luas 6.300 ha, didominasi vegetasi hutan pegunungan dan Pinus Merkusi.



Di dalamnya terdapat air terjun air panas, air panas, kawah belerang, bendungan peninggalan Belanda, dan masih banyak lagi yang lainnya

Asal Muasal Nama Pocut Meurah Intan
Di antara ratusan makam Gudang Banyu Blora, Jawa Tengah terdapat satu makam perempuan perkasa dari Aceh. Pocut Meurah Intan, pahlawan Aceh yang amat gigih mempertahankan harkat dan martabat bangsa. Pocut Meurah Intan ditangkap dalam kondisi terluka saat bertempur melawan Belanda di Desa Biheue, Pidie, pada 1902. Karena tidak mau menyerah dan dikhawatirkan terus menggelorakan perang jihad, akhirnya Pocut Intan dibuang ke Blora pada 1905 dan meninggal pada 19 September 1937.
  
Tahura Pocut
Di Aceh nama Pocut Meurah Intan resmi dilekatkan sebagai pengganti nama kawasan hutan Seulawah Agam tahun 2001, melalui Perda Nomor 46, dan telah diperkuat sebelumnya dengan Keputusan Menhut No. 95/KPts-II/2001. Tiga tahun sebelumnya kawasan hutan ini lebih dulu ditetapkan oleh Menteri Kehutanan dengan status Taman Hutan Raya melalui Surat Keputusan No.1/Kpts-11/1998.

Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan mempunyai sejarah panjang sebelum ditetapkan menjadi Tahura. Sejak tahun 1930 kawasan Seulawah Agam telah ditetapkan menjadi kawasan hutan. Pada tahun 1990 Pemda Daerah Istimewa Aceh, melalui SK Gubernur Kepala D.I. Aceh No. 522.51/442/1990 tanggal 4 September 1990 membentuk Tim Taman Hutan Raya Seulawah. Luas peruntukannya mencapai 25.000 hektar, dari luas tersebut akan dipilih 10.000 hektar yang dianggap layak dan dapat mewakili keanekaragaman potensi flora, fauna maupun potensi fisik lainnya yang ada. Ternyata dari luas yang diperkirakan awal 10.000 ha, hanya 6.300 ha yang ditetapkan sebagai luas areal Tahura, dan nama Tahura Seulawah kemudian ditetapkan menjadi Tahura Pocut Meurah Intan.

Tahura Meurah Intan terletak di gugusan kawasan hutan Seulawah Agam, berjarak 70 kilometer dari Kota Banda Aceh, di dominasi vegetasi hutan pegunungan dan Pinus Merkusi. Secara administratif berada di Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Keadaan topografi Tahura Pocut, umumnya berbukit-bukit. Sebagian kecil adalah dataran dengan status sebagai hutan negara bebas dengan ketinggian 0 sampai 40 meter di atas permukaan laut (DPL) dan berada di kaki Gunung Seulawah Agam.

Tahura Pocut menyimpan berbagai jenis flora yang didominasi kayu Pinus (Pinus mercusii) dan Akasia (Acasia auriculiformis) seluas 250 Ha, dan padang alang-alang yang luasnya 5.000 hektar atau 20 persen yang diselingi hutan-hutan muda. Penyebaran jenis-jenis flora ini hampir merata di semua kawasan, mulai hutan pantai, hutan dataran rendah hingga hutan dataran tinggi. Sedangkan jenis fauna antara lain Rusa (Cervus unicolor), Babi (Sus Scrofa), Landak (Hystrik brachyura), Kancil, Kera ekor panjang, Burung sri gunting, Burung sempala, Ayam hutan, dan Lutung. Di samping itu dijumpai juga jenis mamalia besar di antaranya Gajah (Elephas maximus). Penyebaran jenis fauna hampir merata di seluruh kawasan.

Alamnya yang potensial sebagai tempat wisata karena didapati sejumlah obyek alam menarik, seperti air terjun berair panas, sumber air panas, kawah ie juk, kawah belerang, tempat mengasin satwa, kubangan gajah, rumah, kolam, saluran pembagi air, bendungan tua peninggalan Belanda, mata air, lembah Mon Jasa Ma, Makan Tgk. Lamcut, Mesjid Tgk. Keumuruh, tebing batu bersusun, lintasan gajah, lantai gunung berbatu, alur besar berbatu, gunung gajah, batu monyet, tempat bermain siamang di pagi hari.

Di atas bukit Seulawah, papan nama tegak berdiri menantang pengguna jalan untuk membacanya Taman Hutan Raya (Tahura) Pocut Meurah Intan . Di sekitar papan nama berdiri tegak pohon pinus tua berumur ratusan tahun, pemandangan sama akan kita jumpai sejauh mata memandang, pohon pinus menghampar ribuan hektar. Bagi pengguna jalan raya dari Medan menuju Banda Aceh, Pocut merupakan penyelamat setelah hampir delapan jam disiram terik matahari pantai timur. Pocut merupakan reservoar jaminan masa depan ketersediaan air yang melintasi Krueng Aceh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar