Sabtu, 06 Februari 2016

Tahura Dr. Mohammad Hatta


Taman Raya Bung Hatta (TRBH) merupakan suatu kawasan cagar alam hutan primer Sumatera Barat yang berfungsi melestarikan plasma nutfah, perlindungan sumber daya alam, pendidikan dan penelitian, pembinaan cinta alam, dan sekaligus sebagai tempat rekreasi. TRBH merupakan bagian dari Taman Nasional Kerinci


Informasi Umum
Jenis
Lokasi
Indarung, Lubuk Kilangan, Padang, Sumatra Barat
Koordinat
Tahun Berdiri
1955
Luas (Hektar)
12.100
Dioperasikan oleh
Badan Pelaksana Pengelolaan Taman Hutan Raya Dr. Mohammad Hatta

Sejarah
Kawasan ini sebelumnya merupakan lokasi Kebun Raya Setia Mulya yang peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Dr. Mohammad Hatta pada tahun 1955. Pada saat itu, pengelolaan kawasan ini merupakan tanggung jawab Lembaga Ilmu Pengetahuan Alam atau yang sekarang dikenal dengan LIPI. Tahun 1961 pengelolaan kawasan diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Barat dan pada tahun 1981 pengelolaan diserahkan kepada Universitas Andalas. Pada tanggal 12 Agustus 1986, Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah mengubah nama kawasan ini menjadi Taman Hutan Raya Dr. Mohammad Hatta melalui Keputusan Presiden No. 35 Tahun 1986 dengan luas 240 hektare dan dikelola oleh Departemen Kehutanan. Untuk pengembangan masa depan, luas kawasan ini kemudian menjadi 70.000 hektare lebih Pada tanggal 31 Januari 1991, pengelolaan kawasan ini diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Padang dan kemudian membentuk Badan Pelaksana Pengelolaan Taman Hutan Raya Dr. Mohammad Hatta yang terdiri atas unsur-unsur Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Padang, Universitas Andalas, dan instansi terkait


Pengelolaan  
Pengelolaan Tahura ditujukan untuk melestarikan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya agar dapat memenuhi fungsinya. Sasaran pengelolaan Tahura adalah terbentuknya Tahura yang terkelola dengan baik dan memberikan manfaat baik langsung maupun tidak langsung, bagi masyarakat pada umumnya, dan masyarakat di sekitar Tahura pada khususnya secara maksimal dan berkelanjutan

Keadaan Fisik Kawasan
Taman Hutan Raya DR. Moh. Hatta atau yang dikenal dengan Taman Hutan Raya Bung Hatta berada di Kecamatan Lubuak Kilangan, Kelurahan Indarung. berjarak 20 Km sebelah timur dari pusat Kota Padang dan jarak dari Minangkabau International Airport adalah sekitar 50 Km.
Kawasan ini sebelumnya merupakan lokasi Kebun Raya Setia Mulya yang peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, DR. Mohammad Hatta pada tahun 1955. pada saat itu pengelolaan kawasan ini merupakan tanggung jawab Lembaga Ilmu Pengetahuan Alam atau yang sekarang dikenal dengan LIPI. Tahun 1961 pengelolaan kawasan diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Barat dan pada tahun 1981 pengelolaan diserahkan kepada Universitas Andalas.
Pada tahun 1984 pihak Universitas Andalas, Pemerintah tingkat I Propinsi Sumatera Barat bersama – sama Menteri Kehutanan sepakat mengubah nama Kebun Raya Setia Mulya menjadi Taman Hutan Raya DR.Mohammad Hatta dan pengelolaannya dipegang oleh Pemerintah daerah yang secara teknis di tanggani oleh Kantor Wilayah Kehutanan Sumatera Barat. Pada tanggal 31 Januari 1991 pengelolaan kawasan ini diserahkan kepada pemerintah daerah Tingkat II Kotamadya Padang dan kemudian membentuk Badan Pelaksana Pengelolaan Taman Hutan Raya DR. Mohammad Hatta yang terdiri dari unsur – unsur Pemerintah daerah tingkat II Kotamadya padang, universitas andalas, dinas dan instansi terkait.
Secara umum kawasan ini merupakan kawasan pegunungan dan perbukitan yang berada pada ketinggian 300 – 700 mdpl serta merupakan bagian dari jajaran Bukit Barisan yang membentang dari utara ke selatan. Dibandingkan dengan pusat kota padang, suhu di kawasan Taman Hutan Raya Bung Hatta cukup sejuk bekisar antara 190C s/d 260C. Sedangkan curah hujan rata – rata dikawasan ini cukup tinggi mencapai 6000 s/d 7000mm per tahun dengan kelembaban udara berkisar anatara 52 s/d 89 %.
Arah angin pada bulan April – Mei umumnya mengarah ke timur dan bertiup dari arah Barat dan Barat Laut. Sedangkan pada bulan Juni – September, angin bertiup dari Timur atau Tenggara ke arah Barat. Berdasarkan data – data tersebut diatas, iklim di areal Tahura Bung Hatta termasuk tipe iklim A berdasarkan klsifikasi iklim menurut Schmidt dan Fergusson. Kawasan Taman Hutan Raya Bung Hatta merupakan kawasan perembesan air tanah bagi Kota Padang. Tanah penutup yang mendominasi terdiri dari bongkahan batu andesit, pasir lanau dan pasir lempungan yang mengindikasikan bahwa perembesan air berlangsung lambat hingga sedang, terutama di bagian utara dan selatan areal Taman Hutan Raya.

Potensi Biotik Kawasan

Taman Hutan Raya Bung Hatta merupakan kawasan alami dengan ekosistem hutan darat dengan keragaman hayati yang cukup tinggi.

Flora; 
Kuini (mangifera indica), Ambacang (Mangifera foetida), Durian Belanda (Annona Muricata), Buah Nona (Annona Reticula) Kenanga (Canangium Frusticosum), Pisang – pisangan (Polyalthia Oblonga), Xylopia Malayana, Alemanda (Alamanda Cathartica), Jeletung (Dyera Costulta), Oleander (Nerium Oleander), Kamboja (Plumeieria Acuminata), Voacangan Foetida, Timah – timah ( Ilex Cymosa), Birah (Alocasia Macrrohiza), Bunga bangkai (Amorphophalus Campanulatus), Kaladi Hias (Caladium Bicolor), Juluak Antu (ArthrRphyllum Diversifolium), Durian (Durio Zibethinus), Mandirawan (Hopea Mengarawan), Keruing (Dipterocarpus Bauddi), Kayu Minyak (Shorea Sumatrana), Buah Seri (Muntingia Calabura), Kemiri(Aleurites Moluccana), Antidesma Montanum, Aporusa Benthamiana, Bischofia Javanica, Clauxylon Polot, Euphorbia pulcherrima, Glochidion Obscurum, Mallotus Paniculatus, Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii), Waru (Hibiscus Tilliaceus) dan sebagainya.

Fauna; 
Kambing Hutan (Nemorthaidus Sumatrensis) Kijang (Muntiacus Muntjak), Rusa (Cervus Eguinus), Tapir (Tapirus Indicus), Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrensis), Simpai (Presbytis Melalophus), Beruk (Macacca Nemestrina), Kera Ekor Panjang (Mecacca Fascicularis), Siamang (Hylobates Syndactylus), enggang (Bucceros).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar